Dian Garini Lituhayu

After years of living in survival mode constantly fighting to stay afloat Irsquom finally learning to let go Here in a new city Irsquom embracing a slow

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Serigala dan Penggembala Kambing di Zaman Nabi

Kisah Serigala dan Penggembala Kambing di Zaman Nabi

Kisah Serigala dan Penggembala Kambing

di Zaman Nabi

-Dian Garini Lituhayu-

Seorang penggembala sedang sangat sibuk menggembalakan ribuan kambingnya, di suatu sore yang tenang. Angin gurun yang sore itu hangat menyentuh tubuhnya yang lelah. Tanpa perlu dihitung, kemudian matanya mulai mengantuk dan semilir membuatnya memejamkan mata.

Tiba-tiba muncullah seekor serigala besar yang terlihat kurus dan kelaparan, diantara ribuan kambingnya. Ditariknya seekor anak kambing yang gemuk dan membawanya berlari jauh. Si penggembala berlari mengejar serigala yang membawa salah satu anak kambingnya dan menghunus pedangnya. Terbentur pada sebuah jalan buntu, serigala tersebut tak bisa lari lagi kecuali masuk ke jurang dan mati.

"Wahai penggembala, aku sangat lapar, jangan kamu halangi aku dari rejekiku hari ini. Biarkan aku makan, aku sudah berhari-hari tidak makan."

Kaget sampai terlompat, "Wahai serigala, aneh sekali, ada serigala bisa berbicara. Kamu jenis serigala apa? Mengapa kamu bisa bicara?"

"Atas izin Allah aku bisa bicara, mungkin bagimu aku ini aneh dan lucu. Tapi sesungguhnya menurutku kamulah yang aneh.."

"Bagaimana aku bisa aneh?"

""Iya, kamu penggembala yang aneh! Semua pemuda terbaik negeri sedang membantu Rasulullah pada Perang Uhud, sedangkan kamu tak membantunya sama sekali. Lihat badanmu, besar dan kuat, kamu gagah dan perkasa. Kamu tidak cacat dan lemah. Kamu seharusnya membantu Rasulullah.."

"Wahai serigala, aku ini penggembala kambing, bukan tentara, bukan pejuang. Kalau aku pergi membantu Rasulullah, siapa yang akan menjaga ribuan kambingku ini? Bukankah ini amanatku? Siapa yang akan mengurus susu kambing dan menyediakan makanan bagi masyarakat disini?"

""Berikan semua kambingmu padaku! Aku yang akan menjaga mereka semua."

"Pada kamu, serigala? Bagaimana mungkin aku bisa percaya?"

"Demi Allah demi Rasullullah, demi cintaku kepada Allah dan Rasulullah, akan aku jagakan semua kambingmu ini, tanpa kurang satu apapun, selama kamu pergi membantu Rasulullah! Aku akan amanah dan menjadi penjaga yang sangat baik!"

"Baiklah, aku akan pergi membantu Rasulullah! Aku akan belajar kepada Rasulullah ilmu-ilmu baru! Aku titip kambing-kambingku. Tolong jagalah mereka."

Sang pemuda penggembala sampai bertemu dengan Rasulullah dan menyampaikan bahwa dia akan membantu Rasulullah semampunya dan akan belajar ilmu pada Rasulullah, dia menyatakan bahwa dia seorang penggembala kambing yang menitipkan ribuan kambingnya pada seekor serigala untuk dijaga dan dipelihara. Rasullah kemudian berkata, "Sungguh wahai pemuda penggembala, aku, Abu Bakar dan Umar, percaya dengan ceritamu. Engkau adalah orang yang beruntung. Pekerjaanmu disini sudah usai, pulanglah ke peternakannya, dan kembalilah menjadi penggembala kambing. Ilmu sudah kuberikan kepadamu dan amalkanlah."

Sang penggembala pulang ke peternakannya dan mendapati si serigala tengah duduk memperhatikan kambing-kambing dan dikelilingi banyak kambing, tanpa terlihat ketakutan mereka pada si serigala. Sang pemuda menghitung jumlah kambingnya, dan tidak ada satupun yang berkurang.

"Wahai serigala, aku sudah kembali, aku sudah membantu Rasulullah, aku sudah belajar bersama Rasulullah, aku diperintahkan Rasullullah untuk kembali kemarin menjaga kambing-kambingku. Aku sudah menghitung semua kambing-kambingku dan mereka utuh, lengkap. Kamu sangat hebat serigala."

"Aku sudah memenuhi janjiku wahai penggembala, aku sudah berjanji demi Allah dan Rasulnya bahwa aku akan menjaga semua kambingmu selama kamu membantu nabi dan belajar darinya. Aku tekan keinginanku menyantap kambing-kambingmu yang gemuk dan terlihat sangat lezat ini, demi janjiku. Aku sudah menyebut nama Allah dan Rasulullah, Nabi yang sangat aku cintai, maka akan aku jaga janjiku, apapun resikonya. Akan kuoerjuangkan segala daya upaya supaya aku tidak mengingkari janji."

"Baiklah wahai serigala, kamu akan kuberi hadiah, seekor kambing yang paling besar dan gemuk, khusus untuk kamu makan dengan lahap, ini adalah ucapan terimakasihku kepadamu wahai serigala.."

Serigala kemudian menyantap kambing yang paling besar dan gemuk pemberian sang penggembala dengan tenang dan sangat lahap.

Bahkan demi yang dicintainya, makhluk pencinta akan menekan apapun yang menjadi kodratnya, seberat apapun perjuangannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang bagus ini Salam literasi

04 Jan
Balas

Terimakasih apresiasinya bunda. Salam kenal juga. Salam literasi.

05 Jan



search

New Post